Menghitung Kewajiban THR dengan Tepat dan Cepat

Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, atau hari raya lainnya. Perhitungan THR yang tepat dan cepat bukan hanya menunjukkan profesionalitas perusahaan, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari potensi sengketa. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai regulasi THR serta metode perhitungannya sangatlah penting.

Memahami Regulasi THR

Dasar hukum mengenai THR di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Regulasi ini menjelaskan secara rinci mengenai siapa saja yang berhak menerima THR, besaran THR, waktu pembayaran, serta sanksi bagi perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya.

Secara garis besar, setiap pekerja/buruh yang telah memiliki masa kerja minimal 1 (satu) bulan berhak mendapatkan THR. Besaran THR dibedakan berdasarkan masa kerja:

  • Masa kerja 12 bulan atau lebih: Mendapatkan THR sebesar 1 (satu) bulan upah.
  • Masa kerja kurang dari 12 bulan: Mendapatkan THR secara proporsional, dengan rumus: (Masa kerja/12) x 1 bulan upah.

Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan THR adalah upah bulanan yang diterima pekerja/buruh, termasuk di dalamnya gaji pokok dan tunjangan tetap. Tunjangan tidak tetap seperti uang makan atau uang transportasi tidak termasuk dalam perhitungan THR.

Langkah-Langkah Perhitungan THR yang Tepat

Setelah memahami regulasi, langkah selanjutnya adalah menghitung THR dengan tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Identifikasi Pekerja/Buruh yang Berhak Menerima THR: Pastikan Anda memiliki daftar lengkap pekerja/buruh yang telah memenuhi masa kerja minimal 1 bulan.
  2. Tentukan Upah yang Digunakan sebagai Dasar Perhitungan: Identifikasi gaji pokok dan tunjangan tetap masing-masing pekerja/buruh. Jumlahkan kedua komponen tersebut untuk mendapatkan upah bulanan.
  3. Hitung THR: Gunakan rumus yang sesuai dengan masa kerja pekerja/buruh (seperti yang dijelaskan di atas).
  4. Dokumentasikan Perhitungan THR: Simpan catatan lengkap mengenai perhitungan THR setiap pekerja/buruh, termasuk nama, masa kerja, upah bulanan, dan besaran THR yang dibayarkan. Dokumentasi ini penting untuk keperluan audit dan transparansi.

Tips Mempercepat Proses Perhitungan THR

Proses perhitungan THR, terutama pada perusahaan dengan jumlah karyawan yang besar, bisa menjadi cukup memakan waktu. Berikut adalah beberapa tips untuk mempercepat proses ini:

  • Gunakan spreadsheet atau software perhitungan gaji: Spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheets dapat membantu Anda mengorganisir data karyawan dan menghitung THR secara otomatis dengan menggunakan rumus. Bagi perusahaan yang lebih besar, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi penggajian yang lebih canggih, yang tidak hanya menghitung THR tetapi juga mengelola data karyawan, absensi, dan payroll secara keseluruhan. Dengan demikian, Anda dapat meminimalisir kesalahan dan menghemat waktu. Anda bisa mencoba layanan aplikasi penggajian di ProgramGaji untuk kemudahan pengelolaan gaji dan THR.
  • Pastikan Data Karyawan Terbarui: Kesalahan data karyawan, seperti masa kerja atau upah bulanan yang tidak akurat, dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan THR. Pastikan data karyawan selalu terbarui dan akurat.
  • Gunakan Layanan Outsource Penggajian: Jika Anda kesulitan mengelola proses penggajian dan THR secara internal, pertimbangkan untuk menggunakan layanan outsource penggajian. Layanan ini biasanya ditawarkan oleh perusahaan software house terbaik seperti Phisoft yang memiliki tim ahli dan sistem yang terintegrasi untuk mengelola penggajian dan THR secara efisien.

Konsekuensi Keterlambatan Pembayaran THR

Perusahaan yang terlambat atau tidak membayar THR dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sanksi ini dapat berupa denda, teguran tertulis, hingga pembekuan kegiatan usaha. Selain sanksi hukum, keterlambatan pembayaran THR juga dapat berdampak negatif pada moral karyawan dan reputasi perusahaan.

Kesimpulan

Menghitung kewajiban THR dengan tepat dan cepat merupakan aspek penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan. Dengan memahami regulasi THR, mengikuti langkah-langkah perhitungan yang tepat, dan memanfaatkan teknologi atau layanan outsource penggajian, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dengan efisien dan menjaga hubungan baik dengan karyawan. Kepatuhan terhadap regulasi THR tidak hanya menghindari sanksi hukum, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang profesional dan bertanggung jawab.